Assalamualaikum Wr. Wb.
Kali ini admin akan mengeposkan tulisan mengenai dua ulama Nusantara berpengaruh di dunia internasional yang menjadi imam di masjidil haram Makkah al-mukarramah. Tentu tidak sembarang orang bisa menjadi imam besar sekaligus mufti di tanah haram ini. Mereka pasti memiliki keistimewaan dan kelebihan khusus dalam bidang spiritual, keilmuan dan segala bidang keagamaan. Siapakah mereka berdua?, sebenarnya tidak hanya dua ulama ini, tetapi karena kedua ulama tersebutlah yang menonjol. Simak rincian dibawah ini,
1. Orang istimewa itu adalah Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi dan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi. ⠀ Syekh Khatib merupakan orang pertama dari Indonesia yang menjadi imam Masjidilharam, setelah itu orang kedua yang menjadi imam Masjidilharam adalah Syekh Nawawi (Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi). ⠀ Bukan hanya imam, Syekh Khatib juga pernah menjadi khatib dan guru besar di Masjidilharam, sekaligus Mufti (ulama Makkah yang memiliki wewenang untuk menginterpretasikan teks dan memberikan fatwa kepada umat) Mazhab Syafi'i pada akhir Abad ke-19 dan awal Abad ke-20. ⠀ Dia memiliki peranan penting di Makkah Al-Mukarramah dan di sana menjadi guru para ulama Indonesia. Terkait kisah pengangkatan Syekh Khatib menjadi imam Masjidilharam, ada dua riwayat (pendapat) yang berbeda. ⠀ Riwayat pertama disampaikan oleh Umar Abdul Jabbar dalam kamus tarajim-nya, Siyar wa Tarajim (Hal. 39). Umar Abdul Jabbar mencatat, bahwa jabatan imam dan khatib itu diperoleh berkat permintaan Syekh Shalih Al-Kurdi (mertua Syekh Khatib) kepada Syarif ‘Aunur Rafiq, agar berkenan mengangkat Syekh Khatib menjadi imam & khatib. ⠀ Sedangkan riwayat kedua disampaikan oleh Prof Dr Buya Hamka dalam buku karangannya, Ayahku, Riwayat Hidup Dr. Abdul Karim Amrullah dan Perjuangan Kaum Agama di Sumatera, yang kemudian dinukil oleh Dr Akhria Nazwar dan Dadang A Dahlan. ⠀ Syekh Khatib memiliki nama lengkap Al-Allamah Asy-Syaikhul Ahmad Khatib Rahimahullah bin Abdul Lathif bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Aziz Al-Khathib Al-Minangkabawi Al-Jawi Al-Makki Asy- Syafi’i Al-Atsari Rahimahullah. ⠀ Syekh Khatib lahir di Koto Tuo, Kenagarian Balai Gurah, Kecamatan Ampek Angkek Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya hari Senin, 6 Dzulhijjah 1276 H (26 Mei 1860 M) dan wafat di Makkah hari Senin, 8 Jumadil Awal 1334 H (1916 M) dalam usia 56 tahun.
2. Selain Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, ada nama ulama besar dari Indonesia yang juga pernah menjadi imam Masjidilharam. Dia adalah Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi. ⠀ Cerita malam bagian kedua ini akan menceritakan “orang istimewa” tersebut. Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani Al-Jawi (Syekh Nawawi) lahir di Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten, pada 1230 H (1815 M) dan wafat di Makkah pada 25 Syawal 1314 H (1897 M). ⠀ Tapi ada pula yang mencatat tahun wafatnya pada 1316 H (1899 M). Makamnya terletak di pekuburan Ma'la di Makkah. Makam Syekh Nawawi bersebelahan dengan makam anak perempuan Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq, Asma binti Abu Bakar As-Shiddiq. ⠀ Dia bergelar Al-Bantani karena berasal dari #Banten, seorang ulama dan intelektual yang sangat produktif menulis kitab, meliputi bidang-bidang fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadist. Jumlah karyanya mencapai tidak kurang dari 115 kitab. Dan juga dikenal dengan Bapak Kitab Kuning Indonesia. ⠀ Syekh Nawawi lahir dengan nama Abu Abdul Mu’ti Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi. Ulama besar ini hidup dalam tradisi keagamaan yang sangat kuat. Syekh Nawawi merupakan keturunan dari Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati, Cirebon. Keturunan ke-12 dari Sultan Banten. ⠀ Di usia yang belum mencapai 15 tahun, Syekh Nawawi telah mengajar banyak orang. Sampai kemudian karena karomah (kejadian yang luar biasa yang diberikan Allah kepada hamba yang shaleh dan taat kepada-Nya) yang telah bersinar sebelia itu, Syekh Nawawi mencari tempat di pinggir pantai agar lebih leluasa mengajar murid-muridnya yang kian hari bertambah banyak. ⠀ Pada usia 15 tahun, Syekh Nawawi menunaikan ibadah haji dan berguru kepada sejumlah ulama terkenal di Makkah, seperti Syekh Khatib Al-Sambasi, Abdul Ghani Bima, Yusuf Sumbulaweni, Abdul Hamid Daghestani, Syekh Sayyid Ahmad Nahrawi, Syekh Ahmad Dimyati, Syekh Ahmad Zaini Dahlan, Syekh Muhammad Khatib Hambali, dan Syekh Junaid Al-Betawi.
Blog ini dibuat dengan tujuan Mendeskripsikan segala hal dalam kehidupan beragama, meluruskan pandangan yang selama ini kita salah menginterpretasikannya dengan kacamata agama dan mengupgrade serta memperluas pengetahuan kita.
LIRIK DAN TERJEMAHAN ZAALIMA
Song: Zaalima
From movie: Raees
Language: indonesia
Year: 2017
Music: JAM8
Lyrics: Amitabh Bhattacharya
Label: Zee Music Company
Singer: Arijit Singh and Harshdeep Kaur
From movie: Raees
Language: indonesia
Year: 2017
Music: JAM8
Lyrics: Amitabh Bhattacharya
Label: Zee Music Company
Singer: Arijit Singh and Harshdeep Kaur
Jo Teri Khaatir Tadpe Pehle Se Hi Kya Usse Tadpana
Untuk apa menyiksa seseorang yang
sudah merindukanmu?
Untuk apa menyiksa seseorang yang
sudah merindukanmu?
O Zaalima, O Zaalima
Wahai seorang yang kejam
Wahai seorang yang kejam
Jo Tere Ishq Mein Behka Pehle Se Hi Kya Usse Behkana
Untuk apa memabukkan seseorang yang
sudah terlena dalam cintamu?
O Zaalima, O Zaalima
Wahai seorang yang kejam
Jo Teri Khaatir Tadpe Pehle Se Hi Kya Usse Tadpana
Untuk apa menyiksa seseorang yang
sudah merindukanmu?
Untuk apa menyiksa seseorang yang
sudah merindukanmu?
O Zaalima, O Zaalima
Wahai seorang yang kejam
Wahai seorang yang kejam
Jo Tere Ishq Mein Behka Pehle Se Hi Kya Usse Behkana
Untuk apa memabukkan seseorang yang
sudah terlena dalam cintamu?
O Zaalima, O Zaalima
Wahai seorang yang kejam
Aankhein Marhaba, Baatein Marhaba
Matamu itu sesuatu yang indah, bicaramu itu luar biasa
Matamu itu sesuatu yang indah, bicaramu itu luar biasa
Main Sau Martaba Deewana Hua
Aku menjadi gila seratus kali lebih
Mera Na Raha, Jab Se Dil Mera
Hatiku tidak lagi kumiliki sejak
Tere Husn Ka, Nishaana Hua
menjadi sasaran keindahanmu
menjadi sasaran keindahanmu
Jiski Har Dhadkan Tu Ho Aise Dil Ko Kya Dhadkaana
Buat apa mengatur detak jantung seseorang yang setiap detak jantungnya milikmu
Buat apa mengatur detak jantung seseorang yang setiap detak jantungnya milikmu
O Zaalima, O Zaalima
Wahai seorang yang kejam!
Jo Teri Khaatir Tadpe Pehle Se Hi Kya Usse Tadpana
Untuk apa menyiksa seseorang yang
sudah merindukanmu?
Untuk apa menyiksa seseorang yang
sudah merindukanmu?
O Zaalima, O Zaalima
Wahai seorang yang kejam!
Wahai seorang yang kejam!
Saanson Mein Teri Nazdeeqiyon Ka Itrr Tu Ghol De… Ghol De…
Suntikkan aroma kedekatanmu dalam
nafasku
Suntikkan aroma kedekatanmu dalam
nafasku
Main Hi Kyun Ishq Zaahir Karun Tu Bhi Kabhi Bol De… Bol De…
Mengapa hanya aku yang menunjukkan cintaku, Kau juga sesekali tunjukkanlah cintamu
Saanson Mein Teri Nazdeeqiyon Ka Itrr Tu Ghol De… Ghol De…
Suntikkan aroma kedekatanmu dalam
nafasku
Main Hi Kyun Ishq Zaahir Karun Tu Bhi Kabhi Bol De… Bol De…
Mengapa hanya aku yang menunjukkan cintaku, Kau juga sesekali tunjukkanlah cintamu
Leke Jaan Hi Jaayega Meri
Mereka sudah pasti mencabut nyawaku
Mereka sudah pasti mencabut nyawaku
Qaatil Har Tera Bahaana Hua
Setiap alasanmu bagaikan seorang pembunuh
Tujhse Hi Shuru, Tujhpe Hi Khatam
Bermula darimu, berakhir padamu
Mere Pyaar Ka Fasaana Hua
Cerita cintaku
Tu Shamma Hai Toh Yaad Rakhna Main Bhi Hoon Parwana
Jika kau sebuah kobaran api ingatlah ini, aku juga seekor ngengat
Jika kau sebuah kobaran api ingatlah ini, aku juga seekor ngengat
O Zaalima, O Zaalima
Wahai seorang yang kejam!
Jo Teri Khaatir Tadpe Pehle Se Hi Kya Usse Tadpana
Untuk apa menyiksa seseorang yang
sudah merindukanmu?
O Zaalima, O Zaalima
Wahai seorang yang kejam!
Wahai seorang yang kejam!
Deedaar Tera Milne Ke Baad Hi Chhoote Meri Angdaayi
Aku menghembuskan nafas lega hanya setelah melihatmu
Aku menghembuskan nafas lega hanya setelah melihatmu
Tu Hi Bata De Kyun Zaalima Main Kehlaayi
Sekarang cukup kau katakan padaku,mengapa aku di kenal sebagai orang yang kejam
Kyun Iss Tarah Se Duniya Jahaan Mein Karta Hai Meri Ruswaayi
Mengapa kau mempermalukanku di seluruh dunia
Tera Kasoor Aur Zaalima Main Kehlaayi
Ini salahmu dan aku
dikenal sebagai orang yang kejam
Deedaar Tera Milne Ke Baad Hi Chhoote Meri Angdaayi
Aku menghembuskan nafas lega hanya setelah melihatmu
Tu Hi Bata De Kyun Zaalima Main Kehlaayi 2x
Sekarang cukup kau katakan padaku,mengapa aku di kenal sebagai orang yang kejam
BIOGRAFI SAYYIDI ASY-SYAIKH AL-FAQIH MUHAMMAD NAWAWI BIN UMAR AL-BANTANI AL-JAWI
Biografi Sayyidi Asy-Syaikh Al-Faqih Nawawi Al-Bantani Al-Jawi
Syaikh Nawawi Banten - Biografi Lengkap Syaikh Nawawi Al-Bantani ( الشيخ النووي الجاوي ) - Apabila kita mengulas para ulama nusantara yang keulamaannya dikenal dan diakui oleh dunia, maka kita akan menemukan banyak sekali ulama yang mencapai posisi tersebut. Dan dari sekian banyak para ulama bertaraf dunia, maka kita tidak boleh melupakan satu sosok yang sangat fenomenal di dunia islam, yang telah mewarnai islam dengan ajarannya yang sangat berbobot, karyanya yang sangat indah dan bermutu, dan yang mampu melahirkan generasi ulama baru yang mumpuni dan juga bertaraf dunia. Siapa lagi kalau bukan Syaikh Nawawi Al-Bantani, seorang ulama besar dunia yang ternyata merupakan putra kelahiran Banten.
Syaikh Nawawi al-Bantani, begitu beliau banyak dikenal, merupakan seorang ulama kelas dunia yang lahir di Tanara, Serang, pada tahun 1230 hijriyah atau sekitar tahun 1813 masehi. Nama lengkap beliau adalah Abu Abdul Mu'thi Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi. Namun demikian beliau dikenal dengan nama Nawawi al-Bantani, yang berarti beliau berasal dari Banten.
Tanara senidir merupakan sebuah desa kecil di masanya dan berada dalam bagian kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Di masa sekarang, tempat kelahiran beliau berada di alamat kampung pesisir, desa pedaleman, kecamatan tanara, dan berada di depan masjid Jami' Syaikh Nawawi Al-Bantani.
Apabila dirunut nasabnya, Sayyidi Asy-Syaikh Nawawi al-Bantani ini maih keturunan dari Maulana Hasanuddin, putra dari kanjeng Sunan Gunung Jati, Cirebon. Dari jalur Maulana Hasanuddin ini nasab Syaikh Nawawi sampai kepada kanjeng nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, tepatnya dari putra Maulana Hasanuddin yang bernama Pangeran Suniararas. Adapun ayah Syaikh Nawawi bernama Sayyidi Syaikh Umar bin Arabi, seorang ulama besar banten, dan ibunda beliau bernama Sayyidah Zubaedah.
Dilihat dari spesialisasinya, maka beliau merupakan ulama besar yang serba bisa dan menguasai berbagai macam disiplin ilmu keislaman. Diantaranya, beliau sangat mumpuni dalam bidang tafsir al-Quran, hadits nabawi, akidah, fiqh, hingga pada ilmu tasawuf juga menjadi bagian dari keahlian beliau.
Perjalanan Thalabul Ilmi Syaikh Nawawi
Syaikh Nawawi sedari kecil telah terbiasa hidup di tengah-tengah keluarga yang sangat agamis. Sebagai putra dari ulama besar di masanya, kehidupan Syaikh Nawawi tidak pernah lepas dari mengaji dan menuntut ilmu agama. Selain itu, sejak kecil, sosok Nawawi kecil benar-benar telah menyita perhatian keluarga dan masyarakat sekitar dikarenakan keunggulannya dalam kecerdasan dan menerima pelajaran. Selain itu beliau dikenal sebagai anak yang sangat kritis, sehingga tidak jarang sang ayah kesulitan memberikan penjelasan dan jawaban terhadap pertanyaan yang disampaikan oleh Syaikh Nawawi.
Adanya potensi besar yang dimiliki Nawawi kecil inilah yang kemudian mendorong sang ayah untuk mengirim beliau ke berbagai pesantren di pulau Jawa. Disinilah perjalanan panjang nawawi kecil dalam menuntut ilmu dimulai. Mula-mula ia belajar kepada kyai Sahal, banten. Setelah itu kepada Kyai Yusuf di Purwakarta. Dalam perjalanan menuntut ilmu itulah, pengetahuan dan pemahaman nawawi kecil tentang keislaman bertambah dalam. Bahkan saking hebatnya beliau dalam menyerap ilmu yang diajarkan, sejak usia yang masih sangat muda, belum mencapai 15 tahun, beliau telah mulai mengajar banyak orang. Kemdian pada usia 15 tahun, beliau memutuskan untuk berziarah ke Makkah dan Madinah guna melaksanakan ibadah haji sekaligus berguru kepada para ulama besar di sana.
Diantara sekian banyak guru beliau yang dapat dicatat dan memberikan pengaruh besar terhadap pribadi beliau yaitu antara lain:
- Sayyidi Asy-Syaikh Ahmad Zaini Dahlan
- Sayyidi Asy-Syaikh Khatib Sambas
- Sayyidi Asy-Syaikh Ahmad Dimyati
- Sayyidi Asy-Syaikh Muhammad Khatib Duma al-Hambali
- Sayyidi Asy-Syaikh Junaid al-Batawi
- Sayyidi Asy-Syaikh Sayyid Ahmad Nahrawi
- Sayyidi Asy-Syaikh Abdul Ghani Bima
- Sayyidi Asy-Syaikh Yusuf Sumbulaweni
- Sayyidi Asy-Syaikh Abdul Hamid Daghestani
- Sayyidi Asy-Syaikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Maliki
- Sayyidi Asy-Syaikh Zainuddin Aceh
- Sayyidi Asy-Syaikh Syihabuddin
- Sayyidah Fatimah binti Sayyidi Asy-Syaikh Abdush Shamad al-Falimbani
- Sayyidi Asy-Syaikh Yusuf bin Arsyad Al-Banjari
- Sayyidi Asy-Syaikh Abdush Shamad bin Abdurahman Al-Falimbani
- Sayyidi Asy-Syaikh Mahmud Kinan Al-Falimbani
- Sayyidi Asy-Syaikh Aqib bin Hasanuddin Al-Falimbani
- dan lain sebagainya.
Selama kurang lebih tiga tahun Nawawi muda menimba ilmu di Haramain. Setelah itu beliau pulang kembali di Banten. Sesampainya di banten, beliau melihat keadaan masyarakat yang sangat memprihatinkan akibat dari kesewenang-wenangan penjajah Belanda. Beliau banyak menemukan praktik ketidakadilan yang membuat hati tersayat terasa sakit sekali. Tidak tahan terhadap segala bentuk kedzaliman inilah kemudian Nawawi muda berusaha mengobarkan jihad untuk melawan penjajah Belanda. Beliau keliling Banten guna mengobarkan perlawanan hingga penjajah Belanda merasa perlu untuk memberikan tekanan dan perlawanan khusus terhadap beliau. Penjajah pun berusaha untuk membatasi gerak-gerik beliau dan melarang beliau memberikan khutbah dan ceramah di tengah-tengah masyarakat. Bahkan beliau dituduh sebagai pengikut pangeran Diponegoro yang saat itu memang tengah mengobarkan perlawanan sengit kepada penjajah belanda.
Setelah mempertimbangkan banyak, akhirnya Syaikh Nawawi muda hijrah ke makkah, tepat pada saat perang Diponegoro padam pada tahun 1830 masehi. Beliau kembali lagi ke makkah, selain untuk menuntut ilmu kepada para ulama juga untuk mengobarkan semangat patriotisme dan nasionalisme di kalangan para santri asal Indonesia yang saat itu banyak sekali yang juga belajar di Makkah. Terhitung selama kurang lebih 30 tahun (sejak tahun 1830 masehi s.d. 1860 masehi) beliau berjuang untuk menuntut ilmu kepada para ulama besar di sana, hingga pada akhirnya beliau menjadi sosok ulama besar yang amat sangat disegani oleh umat muslim di masanya atau di masa sesudahnya.
Menjadi Ulama Besar Panutan Umat
Nama besar Syaikh Nawawi al-Bantani mulai dikenal luas masyarakat Makkah dan masyarakat dunia semenjak beliau mulai membuka pengajian di halaman rumahnya yang berada di Syi'ib ali, Mekkah. Awalnya, murid beliau tidak sampai 100 santri, namun karena kealiman dan kebesaran nama beliau, sedikit demi sedikit namun pasti, murid beliau bertambah banyak dan bahkan hingga tidak mampu lagi dihitung secara pasti karena memang saking banyaknya. Tidak santri asal Indonesia saja yang datang dan mengaji kepada beliau, namun banyak pula para santri dari negara lain yang menjadi murid beliau. Ketenaran Syaikh Nawawi al-Bantani semakin luas ketika beliau diangkat sebagai imam masjidil Haram menggantikan Sayyidi Asy-Syaikh Khatib al-Minangkabauwi.
Diantara sekian banyak murid Syaikh Nawawi al-bantani yang dikemudian hari menjadi ulama besar diantaranya yaitu:
- Sayyidi Asy-Syaikh Mahfudz at-Turmusi, ulama tanah Haram yang berasal dari Nusantara, tepatnya Termas, Pacitan
- Hadlratusy Syaikh Mbah Hasyim Asy'ari, pendiri jam'iyah Nahdlatul Ulama, ormas Islam terbesar di dunia. Mbah merupakan salah satu murid kesayangan Syaikh Nawawi dan seringkali apabila Mbah Hasyim mengkaji kitab beliau atau ingat beliau di sela-sela pengajiannya, Mbah Hasyim menitikkan air mata, menangis terharu karena sangat cinta dan rindu dengan gurunya tersebut.
- Sayyidi Asy-Syaikh Ahmad Dahlan, pendiri Jam'iyah Muhammadiyah, salah satu ormas besar di dunia
- Sayyidi Asy-Syaikh Khalil Bangkalan, Madura, Gurunya para ulama besar tanah jawa, termasuk guru dari Hadlratusy Syaikh Hasyim Asy-ari
- Sayyidi Asy-Syaikh Asnawi Kudus, ulama besar ahli quran
- Sayyidi Asy-Syaikh Asy'ari, Bawean, yang kemudian diambil mantu oleh Syaikh Nawawi dan dinikahkan dengan putrinya yang bernama Nyi Maryam
- Sayyidi Asy-Syaikh Nahjun, Kampung Gunung, Mauk, Tangerang, yang dijadikan mantunya (cucu)
- Sayyidi Asy-Syaikh Tubagus Muhammad Asnawi, Carigin, Banten
- Sayyidi Asy-Syaikh Muhammad Zainuddin bin Badawi as-Sumbawi, Sumba, Nusa tenggara
- Sayyidi Asy-Syaikh Abdus Satar bin Abdul Wahab as-Shidqi al-Makki
- Sayyidi Asy-Syaikh Al-Habib Ali bin Ali Al-Habsyi al-Madani
- Sayyidi Asy-Syaikh Tb. Bakrie, Sempur, Purwakarta
- Sayyidi asy-Syaikh Ilyas, Kragilan, Serang
- Sayyidi Asy-Syaikh Abdul Ghaffar, Tirtayasa, Serang
- Sayyidi Asy-Syaikh Arsyad Thawil, seorang ulama sekaligus pejuang yang dikader Syaikh Nawawi di Makkah, Tanara, Serang, yang kemudian dibuang oleh penjajah Belanda ke Manado, Sulawesi Utara karena peristiwa Geger Cilegon.
- Sayyidi KH. Wasit, seorang ulama sekaligus pejuang yang dikader Syaikh Nawawi di Makkah
- Sayyidi KH. Abdurahman, seorang ulama sekaligus pejuang yang dikader Syaikh Nawawi di Makkah
- Sayyidi KH. Haris, seorang ulama sekaligus pejuang yang dikader Syaikh Nawawi di Makkah
- Sayyidi KH. Arsyad Qasir, seorang ulama sekaligus pejuang yang dikader Syaikh Nawawi di Makkah
- Sayyidi KH. Aqib, seorang ulama sekaligus pejuang yang dikader Syaikh Nawawi di Makkah
- Sayyidi Tubagus KH. Ismail, seorang ulama sekaligus pejuang yang dikader Syaikh Nawawi di Makkah
- Sayyidi Asy-Syaikh Abdul Haq bin Abdul Hannan Al-Jawi Al-Bantani (1285 H/1868 M s.d. 1324 H/1906 M) yang selain murid sekaligus juga salah satu cucu kesayangan beliau
- dan lain sebagainya
"Ya Syaikh, mengapa anda tidak mengajar di masjidil Haram saja, mengapa anda memilih mengajar di perkampungan jawa ?"
Syaikh Nawawi kemudian menjawab, "Pakaianku yang jelek dan kepribadianku tidak cocok dan tidak pantas dengan keilmuan seorang profesor berbangsa Arab."
Snouck bertanya lagi, "Bukankah banyak orang yang tidak sepakar anda namun juga mengajar di sana ?"
Syaikh Nawawi menjawab, "Kalau mereka diizinkan mengajar di sana, pastilah mereka cukup berjasa."
Demikianlah sedikit pertemuan dan percakapan Syaikh Nawawi dengan seorang orientalis bernama Snouck Hurgronje yang kemudian oleh Snouck disimpulkan bahwa sosok Syaikh Nawawi adalah sosok ulama besar yang sangat alim, mendalam ilmunya, namun tetap rendah hati, tidak sombong dan bersedia berkorban demi kepentingan agama dan bangsa.
Kebesaran nama, keluasan ilmu, serta ketinggian budi pekerti Syaikh Nawawi al-bantani tentu saja membuat membuat ulama di masanya merasa sangat kagum kepada para beliau. Banyak sekali para ulama dan para pakar yang kemudian memberikan gelar kehormatan kepada beliau. Diantara gelar kehormatan yang disematkan kepada beliau adalah sebagai berikut:
- As-Sayyid Al-Ulama Al-Hijaz (tokoh ulama Hijaz)
- Nawawi Ats-Tsani (Nawawi Kedua). Sebagaimana diketahui, bahwa di dunia islam dikenal dua orang ulama besar yang sama-sama bernama Nawawi. Nawawi pertama yaitu Imam besar bernama Imam Nawawi yang berasal dari Damaskus, Syiria. Nah, dipenghujung abad ke-18 lahirlah Nawawi kedua yang bernama Syaikh Nawawi Al-bantani ini yang kealimannya mengikuti Imam Nawawi dari Syiria. Orang pertama yang memberi gelar ini adalah Sayyidi Asy-Syaikh Wan Ahmad bin Muhammad Zain al-Fathani. Gelar ini akhirnya diikuti oleh semua orang yang menulis riwayat ulama asal banten ini. Dan perlu diketahui, dari sekian banyak ulama di dunia islam semenjak wafatnya Imam Nawawi pertama, yang wafat pada tahun 676 hijriyah atau 1277 masehi, belum ada satupun ulama yang mendapatkan gelar Imam Nawawi kedua, kecuali Syaikh Nawawi yang lahir di Tanara, Banten ini.
- Al-Imam wa al-Fahm al-Mudaqqiq (tokoh dan pakar dengan pemahaman yang sangat mendalam)
- A’yan ‘Ulama al-Qarn ar-Ram ‘Asyar Li al-Hijrah
- Doktor Ketuhanan (Diberikan oleh Snouck Hourgronje).
- Kalangan pesantren banyak menyebut beliau dengan Asy-Syaikh Al-Fakih.
- Bapak Kitab Kuning Indonesia, diberikan oleh para ulama Indonesia.
Karya-Karya Syaikh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi
Syaikh Nawawi Al-Bantani merupakan ulama besar yang selain aktif mengajar para santri di kota Mekkah juga sangat aktif dalam menulis dan membuahkan karya bermutu. Menurut Sayyidi Asy-Syaikh Umar Abdul Jabbar, seorang ulama besar Mesir, dalam kitabnya yang berjudul Ad-Duru min Madhi At-Ta'lim wa Hadlirihi bi al-Masjid al-Haram menjelaskan bahwa karya Syaikh Nawawi al-Bantani mencapai 100 kitab lebih dan meliputi berbagai disiplin ilmu keislaman. Selain itu, Syaikh Nawawi juga banyak menulis Syarah atau komentar terhadap kitab-kitab klasik. Karena itulah tidak mengherankan dan tidak berlebihan apabila Syaikh Nawawi dijuluki pula dengan julukan Bapak Kitab Kuning Indonesia, semata-mata karena memang kitab beliau yang memang banyak dan juga banyak dikaji di berbagai pesantren di Indonesia hingga detik ini.
Diantara sekian banyak karya Syaikh Nawawi al-Bantani yang dapat disebutkan disini adalah sebagai berikut:
Kitab Marah Labid: Salah Satu Karya Syaikh Nawawi |
- Tafsir Marah Labid,sebuah karya dibidang tafsir al-Quran yang membuat takjub para ulama di masanya. Saking takjubnya para ulama Makkah memberikan penghormatan tinggi kepada beliau. Pada hari yang ditentukan, para ulama Mekkah dari berbagai penjru di dunia mengarak Syaikh Nawawi Al-Bantani mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali sebagai bukti penghormatan mereka ataas karya monumentalnya tersebut.
- Tafsir al-Munir. Sebuah tafsir yang sangat monumental yang sebagian ulama mengatakan bahwa kitab tafsir ini lebih baik mutunya dari tafsir Jalalain karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi dan Imam Jalaluddin al-Mahalli
- Tijanud Durari, kitab di bidang ilmu akidah
- Lubâb al-bayyân fi ‘Ilmi Bayyân
- Baghyah al-‘Awwâm fi Syarah Maulid Sayyid al-Anâm
- al-Durrur al-Baĥiyyah fi syarah al-Khashâish al-Nabawiyyah
- Dzariyy’ah al-Yaqîn ‘ala Umm al-Barâĥîn fi al-Tauhîd
- al-Ibrîz al-Dâniy fi Maulid Sayyidina Muhammad al-Sayyid al-Adnâny
- al-Riyâdl al-Fauliyyah
- Mishbâh al-Dhalâm’ala Minĥaj al-Atamma fi Tabwîb al-Hukm
- Hilyah al-Shibyân syarah Fath al-Rahman
- al-Fushûsh al-Yâqutiyyah ‘ala al-Raudlah al-Baĥîyyah fi Abwâb al-Tashrîfiyyah
- al-Naĥjah al-Jayyidah syarah Naqâwah al-‘Aqîdah
- Sulûk al-Jâdah syarah Lam’ah al-Mafâdah fi bayân al-Jumu’ah wa almu’âdah
- Naqâwah al-‘Aqîdah Mandhûmah fi Tauhîd
- ‘Uqûd al-Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain. Kitab ini merupakan salah satu kitab beliau yang paling terkenal dan banyak dikaji diberbagai pesantren di Indonesia. Bahkan banyak yang memasukkannya sebagai daftar kajian wajib bagi para santri, khususnya di bulan Ramadhan. berisi tentang berbagai persoalan keluarga yang ditulis oleh beliau secara detail dan rinci.
- Qathr al-Ghais syarah Masâil Abî al-Laits
- Kâsyifah al-Sajâ syarah Safînah al-Najâ, merupakan ktab fiqih yang berisi syarah atau komentar terhadap kitab fiqih Safinatun Najah, karya Sayyidi Asy-Syaikh Salim bin Sumeir al-Hadhrami. Para ulama menyebutkan bahwa kitab Kasyifah ini lebih praktis daripada matan Safinatun Najah itu sendiri.
- al-Futûhâh al-Madaniyyah syarah al-Syu’b al-Îmâniyyah
- Kâsyifah al-Sajâ syarah Safînah al-Najâ
- Murâqah Shu’ûd al-Tashdîq syarah Sulam al-Taufîq
- Tîjân al-Darâry syarah Matan al-Baijûry
- Fath al-Mujîb syarah Mukhtashar al-Khathîb
- Fath al-Shamad al ‘Âlam syarah Maulid Syarif al-‘Anâm
- Fath al-Majîd syarah al-Durr al-Farîd
- Madârij al-Shu’ûd syarah Maulid al-Barzanji
- Targhîb al-Mustâqîn syarah Mandhûmah Maulid al-Barzanjî
- Nur al-Dhalâm ‘ala Mandhûmah al-Musammâh bi ‘Aqîdah al-‘Awwâm
- Tanqîh al-Qaul al-Hatsîts syarah Lubâb al-Hadîts
- Fath al-Ghâfir al-Khathiyyah syarah Nadham al-Jurumiyyah musammâ al-Kawâkib al-Jaliyyah
- Kasyf al-Marûthiyyah syarah Matan al-Jurumiyyah
- Qâmi’u al-Thugyân syarah Mandhûmah Syu’bu al-Imân
- al-Tafsir al-Munîr li al-Mu’âlim al-Tanzîl al-Mufassir ‘an wujûĥ mahâsin al-Ta΄wil musammâ Murâh Labîd li Kasyafi Ma’nâ Qur΄an Majîd
- Nashâih al-‘Ibâd syarah al-Manbaĥâtu ‘ala al-Isti’dâd li yaum al-Mi’âd
- Salâlim al-Fadhlâ΄ syarah Mandhûmah Ĥidâyah al-Azkiyâ΄
- Niĥâyah al-Zayyin syarah Qurrah al-‘Ain bi Muĥimmâh al-Dîn
- Marâqi al-‘Ubûdiyyah syarah Matan Bidâyah al-Ĥidâyah
- al-Tausyîh/ Quwt al-Habîb al-Gharîb syarah Fath al-Qarîb al-Mujîb
- Baĥjah al-Wasâil syarah al-Risâlah al-Jâmi’ah bayn al-Usûl wa al-Fiqh wa al-Tasawwuf
- Sullam al-Munâjah syarah Safînah al-Shalâh
- al-‘Aqd al-Tsamîn syarah Fath al-Mubîn
- al-Tsamâr al-Yâni’ah syarah al-Riyâdl al-Badî’ah
- dan lain sebagainya
Karomah Syaikh Nawawi Al-Bantani
Selain dikenal luas sebagai ulama besar dan penulis kitab-kitab bermutu, Syaikh Nawawi al-Bantani juga dikenal luas sebagai ulama besar yang memiliki berbagai macam karomah. Diantara berbagai karomah beliau yang dapat dijelaskan disini diantaranya yaitu:
- Jari jempol kaki beliau bersinar dan dapat menjadi lampu penerang. Dikisahkan bahwa suatu hari beliau sedang dalam perjalanan dan tidak mendapati cahaya atau penerang sedikitpun, padahal saat itu beliau ingin sekali menulis kitab. Akhirnya beliau berdoa kepada allah agar jari kaki beliau dapat menjadi lampu penerang. Dari sinilah kemudian beliau bisa menulis kitab yang dikemudian hari dinamakan Maraqi al-Ubudiyyah Syarah Matan Bidayah al-Hidayah, sebuah kitab bermutu yang banyak dikaji di pesantren-pesantren seluruh Indonesia
- Mampu melihat ka'bah walaupun dari tempat yang sangat jauh sekali. Diceritakan bahwa pada suatu waktu Syaikh Nawawi muda berkunjung ke sebuah masjid di jakarta bernama masjid Pekojan. Masjid ini dibangun oleh keturunan Rasulullah bernama Sayyidi Syaikh Usman bin Aqil bin Yahya al-Alawi, seorang ulama besar di masanya dan seorang mufti Betawi. Ketika Syaikh Nawawi muda melihat bangunan masjid tersebut, sontak beliau menyalahkan arah kiblatnya, karena menurut beliau kiblat masjid tersebut kurang tepat. Sayyid Usman yang melihat seorang remaja menyalahkan bangunan masjid tersebut tentu saja kaget dan akhirnya terjadilah diskusi seru di antara keduanya. Karena keduanya sama-sama berpendirian sesuai dengan pendapatnya, akhirnya Syaikh Nawawi muda menarik lengan baju Sayyid Usman dan merapatkan tubuhnya dengan tubuh beliau agar bisa saling mendekat. Beliau kemudian berkata, "Ya Sayyid, lihatlah! itulah ka'bah tempat kiblat kita. Lihat dan perhatikanlah! tidakkah ka'bah itu terlihat amat jelas ? Sementara kiblat masjid ini agak ke kiri. Maka perlulah kiblatnya digeser ke kanan agar tepat menghadap kiblat." Syaikh Usman pun termangu dan kagum dengan Syaikh Nawawi muda. Beliau kemudian menyadari bahwa remaja di depannya bukan sembarang remaja, namun seorang waliyullah yang terbuka nur bashirahnya. Dan sampai saat ini, jika kita mengunjungi masjid Pekojan, maka akan terlihat kiblat digeser, tidak sesuai dengan aslinya.
- Jasad Syaikh Nawawi al-Bantani yang tetap utuh. Sebagaimana kebiasan pemerintah Arab Saudi, apabila ada kuburan yang sudah berusia setahun lebih harus dipindah dari pekuburan Ma'la ke pekuburan lain di luar kota. Hal ini untuk memberikan ruang bagi jenazah baru yang sewaktu-waktu meninggal di tanah Haram. Termasuk dengan makam Syaikh Nawawi juga tidak luput dari upaya pembongkaran tersebut. Namun, ketika makam beliau dibongkar ternyata jasad beliau masih utuh dengan kain kafan yang tidak lapuk dan tidak lusuh sedikitpun. Walhasil, jasad beliau tidak ikut dipindah dan tetap dalam keadaannya sekarang hingga hari ini, di pemakaman Ma'la, Mekkah, bersebelahan dengan makam putri Abu Bakar Ash-Shiddiq yang bernama Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Wafatnya Syaikh Nawawi Al-Bantani
Makam Syaikh Nawawi Banten yang Sangat Sederhana di Ma'la |
Syaikh Nawawi Al-Bantani Wafat pada tanggal 25 Syawwal tahun 1314 hijriyah, atau bertepatan dengan tahun 1897 masehi. Beliau kemudian dimakamkan di Ma'la, Makkah al-Mukarramah. Masyarakat muslim Banten sendiri setiap tahun, tepatnya di hari jumat terakhir bulan Syawwal selalu mengadakan acara haul untuk memperingati sosok Syaikh Nawawi al-Banteni ini. Semoga sedikit biografi ini bisa bermanfaat di dunia dan di akhirat. aamiin.
Lirik dan terjemahan sholatullahi taghsyakum Habiibiy
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kali ini admin akan mengeposkan sholawat yang menggetarkan hati versi admin. Yang punya lagunya pasti tidak asing lagi. Judulnya sholatullahi taghsyakum.Qoshidah Sholatullahi Taghsyakum
Qoshidah indah yang menggetarkan jiwa ini biasa dilantunkan oleh ustadz Qolby di Majelis Rasulullah Saw, di Masjid AlMunawwar Jakarta
Qoshidah indah yang menggetarkan jiwa ini biasa dilantunkan oleh ustadz Qolby di Majelis Rasulullah Saw, di Masjid AlMunawwar Jakarta
ﺻَـﻼَ ﺓُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗـَﻐْــــﺸَﺎ ﻛُـــــﻢْ ﺣــَـــﺒـِـﻴـْـﺒِــﻲ
ﻭَ ﺍَﻟـِــــﻜُــﻢُ ﻭَ ﻳـَﻐْــــﺸَﺎ ﻛُـــــﻢْ ﺳَــــﻼَ ﻡُ
ﻭَ ﺍَﻟـِــــﻜُــﻢُ ﻭَ ﻳـَﻐْــــﺸَﺎ ﻛُـــــﻢْ ﺳَــــﻼَ ﻡُ
Sholaatullohi taghsyakum habiibiy
Wa alikumu wa yaghsyaakum salaamu
Limpahan Shalawat Allah selalu meliputi kalian (Wahai Nabi SAW dan para pencintanya dan pembelanya SAW)
dan atas keluarga kalian dan salam sejahtera selalu melimpah pada kalian.
Wa alikumu wa yaghsyaakum salaamu
Limpahan Shalawat Allah selalu meliputi kalian (Wahai Nabi SAW dan para pencintanya dan pembelanya SAW)
dan atas keluarga kalian dan salam sejahtera selalu melimpah pada kalian.
ﻋَــﻠَﻰ ﻗَــﺪْﺭِ ﺍﻟْـﺠَـــﻤَـﺎﻝِ ﻣَــﻊَ ﺍﻟْـــﻜَــﻤَـﺎﻝِ
ﻭَﻣـَــﺎ ﻃَـﺮِ ﺏَ ﺍﻟْــﻤُـﺤِــــﺒُّـﻮْ ﻥَ ﻭَﻫَـــﺎﻡُ
ﻭَﻣـَــﺎ ﻃَـﺮِ ﺏَ ﺍﻟْــﻤُـﺤِــــﺒُّـﻮْ ﻥَ ﻭَﻫَـــﺎﻡُ
‘Alaa qodril jamaali ma’al kamaali
Wamaa thoribal muhibbuuna wahaamu
Sebanyak kadar segala keindahan dan kesempurnaan,
dan sebanyak gejolak kerinduan dan kasih para pecinta Nabi SAW.
Wamaa thoribal muhibbuuna wahaamu
Sebanyak kadar segala keindahan dan kesempurnaan,
dan sebanyak gejolak kerinduan dan kasih para pecinta Nabi SAW.
ﻟـِﻐـَـﻴْـﺮِ ﺟَـــﻤَـﺎ ﻟـِـﻜُـــﻢْ ﻧَــﻈَـﺮِ ﻱْ ﺣَـــﺮَ ﺍﻡُ
ﻭَ ﻏَــﻴْـﺮِ ﻛَــﻼ َ ﻣِــﻜُـﻢْ ﻋِــــﻨـْﺪِ ﻱْ ﻛَــﻼ َﻡِ
ﻭَ ﻏَــﻴْـﺮِ ﻛَــﻼ َ ﻣِــﻜُـﻢْ ﻋِــــﻨـْﺪِ ﻱْ ﻛَــﻼ َﻡِ
Lighoiri jamaalikum nadhorii haroomu
Wa ghoiri kalaamikum ‘indii kilaamu
Untuk selain memandang keindahan kalian, telah kuharamkan pandanganku,
dan selain pembicaraan kalian dihadapanku umpama lantai tempat pijakan kaki (yaitu sangat hina).
Wa ghoiri kalaamikum ‘indii kilaamu
Untuk selain memandang keindahan kalian, telah kuharamkan pandanganku,
dan selain pembicaraan kalian dihadapanku umpama lantai tempat pijakan kaki (yaitu sangat hina).
ﻭَ ﻋُــﻤْﺮٌ ﺗَـﺴْـﺮِ ﻱْ ﻣِـﻨْـﻜُــﻢْ ﺑـَـﻌْــﺾَ ﻳـَـــﻮْ ﻡٍ
ﻭَ ﺳَـــﺎ ﻋَـﺔُ ﻏَــــﻴْﺮِ ﻛُـــﻢْ ﻋَــﺎﻡٌ ﻓَــﻌَـﺎﻡُ
ﻭَ ﺳَـــﺎ ﻋَـﺔُ ﻏَــــﻴْﺮِ ﻛُـــﻢْ ﻋَــﺎﻡٌ ﻓَــﻌَـﺎﻡُ
Wa ‘umrun tasrii minkum ba’dlo yaumin
Wa saa’atu ghoirikum ‘aamun fa’aamu
Dan usiaku terlewatkan bersama kalian seakan beberapa hari (terasa sangat singkat),
dan sesaat tanpa kalian bagaikan bertahun-tahun.
Wa saa’atu ghoirikum ‘aamun fa’aamu
Dan usiaku terlewatkan bersama kalian seakan beberapa hari (terasa sangat singkat),
dan sesaat tanpa kalian bagaikan bertahun-tahun.
ﻭَﺻَـﺒـْﺮِ ﻱْ ﻋَــﻨْـﻜُـــﻢُ ﺷَـﻲْﺀٌ ﻣُـﺤَــــﺎﻝٌ
ﻭَ ﻣـَـﺎ ﻟِـﻲْ ﻗَــﺎﺗِـﻞٌ ﺇِ ﻻَّ ﺍﻟـْـﻔِـــﻄَـﺎﻡُ
ﻭَ ﻣـَـﺎ ﻟِـﻲْ ﻗَــﺎﺗِـﻞٌ ﺇِ ﻻَّ ﺍﻟـْـﻔِـــﻄَـﺎﻡُ
Wa shobrii ‘ankumu syai-un muhaalun
Wa maaliy qootilun illaal fithoomu
Dan sabar dari merindukan kalian adalah hal yang mustahil,
dan tak ada (yang kutakutkan) sebagai pembunuh, selain perpisahan dengan kalian.
Wa maaliy qootilun illaal fithoomu
Dan sabar dari merindukan kalian adalah hal yang mustahil,
dan tak ada (yang kutakutkan) sebagai pembunuh, selain perpisahan dengan kalian.
ﺇِ ﺫَﺍ ﻋَــﺎ ﻳـَـﻨْـﺘُـــﻜُــﻢْ ﺫَﺍ ﻟَـﺖْ ﻫُـﻤُــﻮْ ﻣِــﻲْ
ﻭَ ﺇِ ﻥْ ﻏِــﺒْـــﺘُـﻢْ ﺩَ ﻧَـﻰ ﻣِـﻨـِّـﻲ ﺍﻟـْﺤِـــﻤَـﺎﻡُ
ﻭَ ﺇِ ﻥْ ﻏِــﺒْـــﺘُـﻢْ ﺩَ ﻧَـﻰ ﻣِـﻨـِّـﻲ ﺍﻟـْﺤِـــﻤَـﺎﻡُ
Idzaa ‘aayantukum dzaalat humuumiy
Wa in ghibtum danaa minniyl himaamu
Apabila aku melihat kalian maka hilanglah kesedihanku,
dan apabila kalian tiada maka telah dekatlah padaku kematian.
Wa in ghibtum danaa minniyl himaamu
Apabila aku melihat kalian maka hilanglah kesedihanku,
dan apabila kalian tiada maka telah dekatlah padaku kematian.
ﺍَﻭَ ﺩُّ ﺑِــﺄَﻥْ ﺃَ ﻛُـــﻮْ ﻥَ ﻟَــــﻜُــﻢْ ﺟَـــﻠِـﻴـْـــﺴًﺎ
ﻭَ ﺗـُﻨْـﺼَـﺐُ ﻟـِﻲ ﺑِـﺮَ ﺑـْﻌِـــﻜُــﻢُ ﺧِــﻴَـﺎﻡُ
ﻭَ ﺗـُﻨْـﺼَـﺐُ ﻟـِﻲ ﺑِـﺮَ ﺑـْﻌِـــﻜُــﻢُ ﺧِــﻴَـﺎﻡُ
Awaddu bi an akuuna lakum jaliisan
Wa tunshobu liy birob’ikumu khiyaamu
Aku sangat berhasrat untuk selalu menjadi pendamping kalian, dan dibuatkan kemah di halaman rumah kalian, (ungkapan hati dari besarnya hasrat untuk selalu tidak berpisah, apabila tidak mendapat tempat tinggal di rumah mereka, maka cukuplah di halaman rumah mereka).
Wa tunshobu liy birob’ikumu khiyaamu
Aku sangat berhasrat untuk selalu menjadi pendamping kalian, dan dibuatkan kemah di halaman rumah kalian, (ungkapan hati dari besarnya hasrat untuk selalu tidak berpisah, apabila tidak mendapat tempat tinggal di rumah mereka, maka cukuplah di halaman rumah mereka).
ﺑــَﺪَﺍﻩُ ﺑـِﺎﻟـْـﻮِ ﺻَــﺎﻝِ ﻣَــﺮِ ﻳـْﺾَ ﻫَﺠْـــﺮٍ
ﻳـَـﻬِــﻴـْــﻢُ ﺑِــﻜُــﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﺳَــﺠَـﻊَ ﺍﻟْـﺤَـــﻤَـﻢُ
ﻳـَـﻬِــﻴـْــﻢُ ﺑِــﻜُــﻢْ ﺇِﺫَﺍ ﺳَــﺠَـﻊَ ﺍﻟْـﺤَـــﻤَـﻢُ
Badaahu bilwishooli mariidlo hajrin
Yahiimu bikum idzaa saja’al hamamu
Maka mulialah (mendekat padaku) dengan menyambung (pertemuan) setelah pedihnya perpisahan, (denganku) yang selalu mendambakan kalian setiap kali burung-burung merpati saling bersenandung (maksudnya tidak pernah ada berakhir).
Yahiimu bikum idzaa saja’al hamamu
Maka mulialah (mendekat padaku) dengan menyambung (pertemuan) setelah pedihnya perpisahan, (denganku) yang selalu mendambakan kalian setiap kali burung-burung merpati saling bersenandung (maksudnya tidak pernah ada berakhir).
ﺣَـــﺪِ ﻳـْﺚُ ﻏَــــﺮَ ﺍ ﻣِـﻪِ ﻓِـــﻴْــﻜُـــﻢْ ﻗَـــﺪِ ﻳـْـﻢٌ
ﻭَ ﻣَـﻠـْـﺒَـﺴُـﻪُ ﻣِــﻦَ ﺍﻟْـﺤُـــﺐِّ ﺍﻟــﺴِّــــﻘَـﺎﻡُ
ﻭَ ﻣَـﻠـْـﺒَـﺴُـﻪُ ﻣِــﻦَ ﺍﻟْـﺤُـــﺐِّ ﺍﻟــﺴِّــــﻘَـﺎﻡُ
Hadiitsu ghoroomihi fiikum qodiimun
Wa malbasuhu minal hubbis siqoomu
Kabar tentang ia (diriku) tergila-gila pada kalian telah lama terdengar,
dan pakaian (yang menutupiku) dari kecintaan adalah kesusahan.
Wa malbasuhu minal hubbis siqoomu
Kabar tentang ia (diriku) tergila-gila pada kalian telah lama terdengar,
dan pakaian (yang menutupiku) dari kecintaan adalah kesusahan.
ﻓَـــﺄَﻧــْـﺘُـﻢْ ﻓِﻲ ﺍْﻷُ ﺻُـﻮْ ﻝِ ﺃَﺟَــــﻞُّ ﺃَﺻْـــﻞٍ
ﺇِ ﺫَﺍ ﺷِــﺌْـﺘُـﻢْ ﺗَـﺤَـــﺼَّـﻞَ ﻟِﻲ ﺍﻟْـﻤَــﺮَ ﺍﻡُ
ﺇِ ﺫَﺍ ﺷِــﺌْـﺘُـﻢْ ﺗَـﺤَـــﺼَّـﻞَ ﻟِﻲ ﺍﻟْـﻤَــﺮَ ﺍﻡُ
Fa antum fiyl ushuuli ajallu ashlin
Idzaa syi’tum tahasshola liil maroomu
Dan kalian dari segala sumber (kemuliaan) adalah sumber yang sangat kuat,
apabila kalian menghendaki, maka akan tercapailah untukku segala keinginan.
Idzaa syi’tum tahasshola liil maroomu
Dan kalian dari segala sumber (kemuliaan) adalah sumber yang sangat kuat,
apabila kalian menghendaki, maka akan tercapailah untukku segala keinginan.
ﺑـِﻜُـــﻢْ ﺻَـﻌْﺐُ ﺍْﻟـﻸُ ﻣُـﻮْ ﺭِ ﻳـَﻌـُـﻮْ ﺩُ ﺳَــــﻬْـﻼ ً
ﻓَــﺒِﺎ ْﻹِ ﺣْــــﺴَـﺎﻥِ ﺟُــﻮْ ﺩُﻭ ﺍ ﻳـَﺎ ﻛِــﺮَ ﺍﻡُ
ﻓَــﺒِﺎ ْﻹِ ﺣْــــﺴَـﺎﻥِ ﺟُــﻮْ ﺩُﻭ ﺍ ﻳـَﺎ ﻛِــﺮَ ﺍﻡُ
Bikum sho’bul umuuri ya’uudu sahlan
Fabil ihsaani juuduu yaa kiroomu
Sebab kalianlah segala permasalahan berbalik menjadi kemudahan,
maka Demi Yang Maha Memiliki Kebaikan, bermurah hatilah wahai orang-orang yang mulia.
Fabil ihsaani juuduu yaa kiroomu
Sebab kalianlah segala permasalahan berbalik menjadi kemudahan,
maka Demi Yang Maha Memiliki Kebaikan, bermurah hatilah wahai orang-orang yang mulia.
ﻓـَــﻠَـﻴْـﺲَ ﺳِــﻮَ ﺍ ﻛُـــﻤُـﻮْ ﻟـِﻠْـﺠُــﻮْ ﺩِ ﺃَﻫْـــــﻼ ً
ﻓَـﻜَــﻴْـﻒَ ﻧَــﺬِ ﻳــْﺪُ ﺻُــﻮْ ﺣِــﻴـْﻜُـــﻢُ ﻳــُﻀَـﺎﻡُ
ﻓَـﻜَــﻴْـﻒَ ﻧَــﺬِ ﻳــْﺪُ ﺻُــﻮْ ﺣِــﻴـْﻜُـــﻢُ ﻳــُﻀَـﺎﻡُ
Falaisa siwaakumuu liljuudi ahlan
Fakaifa nadziidu shuuhiikum yudloomu
Maka tiadalah selain kalian orang yang lebih bermurah hati
Fakaifa nadziidu shuuhiikum yudloomu
Maka tiadalah selain kalian orang yang lebih bermurah hati
Langganan:
Postingan (Atom)
Kisah inspiratif dan penuh hikmah ulama nusantara
ISTRI DADAKAN KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampan, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan kopiahnya dibuka beliau mirip...
-
Berikut adalah Lirik dan arti ilaika (syair menyentuh hati yang terakhir Dilantunkan oleh imam syafi'i r.a) Oleh: Kang Ian. ...
-
Pada kesempatan kali ini admin akan bagikan postingan doa indah dari imam syafi'i r.a yang diabadikan oleh para murid beliau. Doa terseb...