Assalamu alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, pada kesempatan pagi hari ini, penulis dan pembaca masih diberi kesempatan untuk belajar bersama seputar lailatul qodar. Disini penulis akan menjelaskan sedikit dari apa yang telah penulis baca dari literatur kitab klasik pesantren, mulai dari apa itu lailatul qodar dan kapankah datangnya malam tersebut? dan apakah hal tersebut bisa dijadikan pedoman di setiap bulan ramadhan?
Langsung saja, simak penjelasan-penjelasan dibawah ini ;
A. PENGERTIAN LAILATUL QODAR
Dalam Al-Qur'an surat al-qadar, Allah SWT. telah berfirman:
اناانزلناه في ليلة القدر(1) وما ادرك ما ليلة القدر(2) ليلة القدر خير من الف شهر (3) تنزل الملائكة والروح فيها باءذن ربهم من كل امر (4) سلام هي حتى مطلع الفجر(5
Dari keterangan surat al-qadar diatas, sangat jelas apakah itu lailatul qodar dan keutamaannya. Dalam kitab Hasyiyah ala fath al-muin jus 2, hal 256 ditegaskan tentang makna dari lailatul qodar yaitu suatu malam dimana Allah Menentukan/mentakdirkan segala urusan yang Ia kehendaki ditahun depan, seperti urusan mati, ajal, rejeki dan lain-lain. Dan Allah serahkan urusan-urusan tersebut kepada malaikat2 yang ditugaskan untuk melaksanakannya, yakni malaikat jibril, Mikail, Israfil dan Izrail.
B. KAPAN LAILATUL QODAR TIBA?
Dalam sebuah hadits sahih disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW. memperbanyak tahajjud (shalat malam) pada sepuluh hari terakhir (dari bulan ramadhan) yang tidak pernah Beliau melakukannya pada selain sepuluh hari tersebut. Dan masih banyak hadis-hadis lain yang menjelaskan hal tersebut. Pada salah satu dari kesepuluh malam terakhir tersebut, di situlah lailatul qodar tiba. Menurut Ulama Ahlussunnah, yang paling diharapkan dari sepuluh malam tersebut adalah malam yang ganjil(malam 21, 23, 25, 27 dan 29). Sedang menurut imam syafi'i yang paling diharapkan dari malam-malam ganjil tersebut adalah malam 21 dan 23. Sedang Imam Yahya Zakaria an-Nawawi dan beberapa ashabus syafi'i menyatakan bahwa lailatul qodar selalu berpindah-pindah dari beberapa malam ganjil tersebut pada tiap tahunnya.
beberapa ulama shufi dan Zahid membuat pijakan dalam menentukan lailatul qodar setiap tahun, dengan memakai pedoman hari dimana bulan ramadhan dimulai/hari pertama bulan ramadhan. Dalam kitabnya, hasyiyah alal Mahally, Imama Syihabuddin al-Qalyubi membuat bait-bait nadhom yang menjelaskan hal tersebut, beliau berkata:
ياسائلي عن ليلة القدر التي في عشررمضان الاخيرحلت
فاءنــها في مفردات العشـر تعــرف من يوم ابتداء الشهــر
فبالاحد والاربعاء التاسعــه وجـمعــة مع الثـلاثا السابعــة
وان بـداالـخميس فاالخامـسة فاءن بــــدا بالسـبت فالثالثــة
وان بدا الاثـنـين فـهي الحادي هـذاعــن الصوفـية الزهــاد
# wahai orang yang bertanya kepadaku mengenai lailatul qodar, yang jatuh pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan
# sesungguhnya Lailatul qodar berada pada malam ganjil dari sepuluh malam tersebut, yang bisa diketahui dari hari permulaan bulan ramadhan
# maka jika ramadhan dimulai hari ahad dan rabu, berarti lailatul qodar jatuh pada malam dua puluh sembilan, dan jika dimulai hari jumat dan selasa, berarti lailatul qodar jatuh pada malam dua puluh tujuh
# dan jika dimulai hari kamis, berarti lailatul qodar jatuh pada malam dua puluh lima dan jika dimulai hari sabtu, berarti lailatul qodar jatuh pada malam dua puluh tiga
# dan jika dimulai hari senin, berarti lailatul qadar jatuh pada malam dua puluh satu, penjelasan ini dinukil dari para ulama shufi nan zuhud.
Demikian apa yang dapat admin sampaikan semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca, agar senantiasa memanfaatkan moment ramadhannya dengan ibadah-ibadah sunnah dan amalan-amalan lainnya. Terlebih pada malam-malam yang telah pembaca simak tadi. Dan semoga puasa kita diterima disisi-Nya. amiiin.
Wassalamu alaikum Wr, Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar